Saturday 15 November 2008

Telaah Instrumen Evaluasi Validitas

Validitas merupakan salah satu ciri untuk menandai tes hasil belajar itu baik atau tidak. Dalam nenentukan suatu tes hasil belajar memiliki validitas atau ketepatan ukuran yang baik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui tes itu sendiri dan dari segi itemnya.
Secara garis besar ada dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris

1. validitas logis yaitu suatu instrumen evaluasi yang menunjukkan pada kondisi, seperti sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Validitas logis tidak perlu diuji kondisinya tapi langsung diperoleh setelah instrumen tersebut selesai disusun. Validitas logis memiliki dua jenis yaitu validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct validity).
a. validitas isi (content validity) sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan . karena materi yang diberikan tertera di kurikulum.
b. validitas konstruk (construct validity). Yaitu apabila hasil tes tersebut ditinjau dari dari segi susunan, kerangka atau rekaanya dapat secara tepat mencerminkan kontrusi dalam teori psikologis dan butir-butir soal yang membangun tes tersebut benar-benar dapat dengan tepat telah mengukur aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. validitas empiris atau pengalaman yaitu validitas yang memerlukan pengujian penelaahan dari pengalaman. Contoh seseorang bisa dikatakan cerdas apabila orang tersebut telah menghasilkan banyak ide-ide baru yang berbeda dari yang lainya. Validitas ini juga mempunyai dua jenis validitas yaitu validitas prediktif (predictive validity) dan validitas konkuren (concuren validity)
a. validitas prediktif (predictive validity) suatu tes mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang misalnya tes masuk perguruan tinggi untuk memperkirakan kemampuan peserta tes dalam mengikuti kuliah mendatang.
b. validitas konkuren (concuren validity) suatu tes memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Karena pengalaman itu sesuatu yang telah lampau maka datanya sudah ada. misalnya seorang guru ingin apakah tes sumatif yang disusun sudah valida tau belum maka diperlukan alat banding masa lalu yang datanya sudah ada.

suatu tes dikatakan mempunyai jika hasilnya sesuai dengan kriterium artinya memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas alat ukur dengan menggunakan korelasi produk moment.

Perencanaan Materi Bahan Pelajaran

Materi pelajaran adalah komponen pembelajaran yang bersentuhan langsung dengan siswa sebagai peserta didik.
Adapun sumber bahan pelajaran bersumber dari dari individu (guru atau pengajar), bacaan (buku paket atau buku-buku bacaan pendukung) dan masyarakat. Masyarakat disini merupakan sumber bahan pelajaran yang sangat up to date.

Aspek-aspek materi pelajaran meliputi :

a) Konsep adalah suatu ide, gagasan atau suatu pengertian misalnya rukun islam dan rukun iman
b) Prinsip adalah suatu kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir atau suatu petunjuk untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu misalnya Allah pencipta langit dan bumi.
c) Fakta adalah sesuatu yang telah terjadi atau telah dikerjakan misalnya peristiwa isro’ mi’roj nabi Muhammad Saw.
d) Proses adalah serangkaian perubahan, gerakan-gerakan perkembangan. Proses dapat terjadi secara sadar maupun tidak disadari misalnya praktek wudhu, praktek sholat.
e) Nilai adalah suatu pola, ukuran atau merupakan suatu tipe atau model misal hukum jual beli.
f) Ketrampilan adalah kemampuan berbuat sesuatu dengan baik.menulis huruf arab

Langkah-langkah pemilihan materi pelajaran
a. Mendalamim pokok-pokok bahasan dalam GBPP dan perananya dalam mencapai tujuan-tujuan kurikulum dan instruksional umum.
b. Mengkategorikan bahan-bahan pengajaran dalam satuan –satuan konseppengertian atau maslah yang dalam hal beberapa pokok bahasan bahan-bahan pengajaran saling berkai satu sama lain.
c. Menetapkan satuan-satuan konsep dan pengertian atau masalah sebagai satuan satuan bahasan.
d. Menetapkan perbandingan peranan antara berbagai satuan bahasan tersebut untuk menentukan alokasi waktu bagi setiap satuan.
Ada beberapa alternative dalam upaya meningkatkan penguasaan materi bagi guru antara lain sebagai berikut :
1. Melalui musywarah guru mata pelajaran.
2. Melalui buku sumber yang tersedia atau kegiatan mandiri.
3. Melalui ahli atau ilmuan yang bersangkutan
4. Melalui kursus pendalaman materi
5. Melalui pendidikan khusus.

Instrument Evaluasi Soal Tingkat Kesukaran, Daya Beda Dan Efektifitas Fungsi Distraktor

Menganalisi tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitanya, sehingga dapat diperoleh mana soal-soal yang termasuk sedang, mudah dan sukar.
Sedangkan yang dimaksud dengan soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Karena soal yang terlalu mudah tidak akan merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha untuk memecahkanya. Begitu juga sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menjadikan siswa untuk berputus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauanya.
Criteria indeks kesulitan atau kesukaran soal itu sebagai berikut :
1. Soal dengan P 1,00 sampai dengan 0,30 adalah soal sukar
2. Soal dengan P 0,30 sampai dengan 0,70 adalah soal sedang
3. Soal dengan P 0,70 sampai dengan 1,00 adalah soal mudah
Menganalisi daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk dalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya atau kemampuanya.
Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan anak yang berprestasi tinggi hasilnya rendah tetapi sebaliknya jika tes tersebut diujikan pada anak yang prestasinya rendah hasilnya tinggi atau diberikan kategori siswa tersebut tetapi hasilnya sama saja. Tes yang yidak memiliki daya beda tidak dapat menggambarkan atau menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya.
Setiap tes pilihan ganda memiliki satu pertanyan dan beberapa pilihan jawaban. Diantara pilihan jawaban yang ada, hanya satu jawaban yang benar, selain jawaban yang benar itu terdapat jawaban yang salah. Jawaban yang slah itulah yang disebut sebagai Distraktor (pengecoh). Efektifitas distraktor adalah seberapa banyak pilihan yang salah tersebut dapat mengecoh para pesrta tes yang tidak mengetahui kunci jawaban yang tersedia. Semakin banyak peserta tes memilih distraktor maka distraktor tersebut menjalankan fungsinya dengan baik.
Distraktor dapat dilakukan dengan tiga cara :
a) Diterima, karena sudah baik
b) Ditolak, karena tidak baik
c) Ditulis kembali, karena kurang baik atau perlu disempurnakan lagi susunan katanya.